istilah pada kapal
Istilah-Istilah Pada Perkapalan
Actual Total Loss
adalah kerugian seluruhnya (karena barang pertanggungan (muatan) hilang atau musnah, contoh karena kapal terbakar, tenggelam), sehingga muatan tersebut sudah tidak dapat diselamatkan lagi
AAAA
Always Afloat Always Accessible. Istilah dalam Charter Party yang menyatakan bahwa kapal akan dioperasikan dalam keadaan selalu terapung dalam artian dioperasikan di perariran yang cukup sehingga kapal tidak kandas atau tenggelam, serta selalu dapat diakses dalam artian bisa didatangi dan dihubungi.
Aangifte van Inlading (A.v.I)
adalah pemberitahuan pemuatan (dokumen Pabean untuk melindungi muatan yang hendak dikapalkan)
Abaft
buritan, di bagian belakang
Abandonmen
Abandonmen adalah penyerahan barang pertanggungan kepada penanggung, untuk mendapat penggantian kerugian penuh.
Aboard
Di (atas, dalam), berada di atas/dalamkapal, naik kapal
Abyss
Bagian dasar laut yang menyerupai jurang ngarai yang sangat dalam, biasanya berada dalam kedalaman 300 mil
Accommodation Unit / Floatel
Biasanya digunakan untuk menyelamatau seperti jackup (liat Jackup), dilengkapi dengan kabin, fasilitas makanan dan kantor yang mampu menampung hingga 800 personel konstruksi atau operator platform lepas pantai. Sebuah unit akomodasi biasanya juga dilengkapi dengan ruang kerja dan fasilitas penyimpanan.
Acte Van Cessie
adalah akta pemindahan hak; akta resmi
Ad Valorem
adalah muatan yang mempunyai nilaijual tinggi (muatan berharga).
Adiabatic
adalah gambaran dari sistem atau proses yang tidak mengalami kehilangan atau peningkatan panas yaitu, pada keadaan konstan (constant entropy) )
Adrift
Terapung-apung, hanyut terkatung-katung. Berada dalam kondisi terapung di laut saat angin betiup kencang dan pada saat pasang air laut, biasanya digunakan untuk menyebut orang yang tidak berada pada tempatnya; meninggalkan tempat kerja.
Advolarum Rates
adalah tarif uang tambang yang berlaku dari pelabuhan utama ke pelabuhan utama lainnya.
Aframax
Sebuah kapal tanker yang memuat minyak dengan berat mati 75.000-115.000 ton. Ukuran statistik ini digunakan untuk menjaga stabilitas ukuran dari �Aframax Tanker�, karena pada beberapa tanker berat matinya lebih dari 125.000 ton atau bahkan kurang dari 70.000 ton.
Against the sun
Pergerakan yang berlawanan denganarah jarum jam. Tali yang kidal digulung dengan cara ini
AHTS
Anchor Handling Tug & Supply, kapal pengatur jangkar yang juga dikombinasikan dengan fungsi kapal suplai.
All Loss or Damage
adalah kerugian apapun yang menimpa barang pertanggungan, menjadi beban penanggung
All Risk
adalah (dipertanggungkan semua) maksudnya asuransi yang menanggung semua jenis resiko. Bisajuga diartikan "Pertanggungan untuksemua jenis kerugian dan kerusakan namun tak termasuk kerusakan karena sifat barang sendiri, kehilangan kesempatan pasar dan risiko karena kerusuhan dan peperangan".
Alongside
Berada di samping kapal, dermaga, atau tembok pelindung pelabuhan.
Altar
Tangga/undakan pada dry dock (galangan kapal), yang menuju tepi pantai atau bagian yang rendah
Ambient Temperatur
adalah suhu yang sama dengan suhulingkungan.
Anchor Handling Tug (AHT)
Kapal yang membawa tugas tertentu untuk proses operasional di laut seperti memasang dan memindahkanjangkar, mengangkut alat-alat instalasi pengeboran bawah laut, dsb. Kapal tersebut juga dapat berfungsi ganda sebagai kapal pensuplay kebutuhan (Anchor Handling Tug & Supply / AHTS).
Anchor Ice
Es, dalam bentuk apapun, yang terdapat di laut dan dapat membahayakan kapal.
Angkutan Laut
adalah setiap kegiatan angkutan dengan menggunakan kapal untuk mengangkut penumpang, barang dan atau hewan dalam satu perjalanan atau lebih dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain, yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan laut.
ANNUAL SURVEY
Inspeksi tahunan yang dilakukan oleh petugas khusus (biasanya dari class) untuk mengecek keadaan kapal.
Apeak
Kondisi dimana tali pengait pada jangkar telah dikaitkan dan dalam kondisi vertikal.
Arbritary Rates
adalah tarif yang ditambahkan pada tarif yang telah dikenakan karena adanya penanganan-penanganan tambahan yang dilakukan terhadap muatan.
Area of Water Plane (AWP)
adalah luas bidang air pada draft tertentu.
Asphyxiant gas
adalah gas yang memiliki, sedikit racun atau tidak ada racun sama sekali tetapi dapat mengakibatkan ketidaksadaran/ kematian, karena gas ini menghilangkan oxygen.
A-stay
Kondisi tali pengait jangkar pada saatbagian ujungnya yang bergerak kira-kira sama dengan sambungan bagian depan yang diam.
Athwart
Menyeberang. Transfer
A-trip
Kondisi dimana tali pengait jangkar akan segera putus dan menghantam dasar.
Avast
Permintaan untuk segera berhenti, berhenti dari sebuah aksi.
Average
adalah kerugian yang timbul akibat dari kerusakan muatan
Awash
Terendam air, diliputi ombak
B = Buoyancy = Centre Of Buoyancy
adalah titik tangkap dari semua gaya bouyancy; titik geocentris dari bagian/badan kapal yang terbenam di dalam air pada saat kapal tegak. Letak titik B berada pada Centre Line,apabila kapal miring letak titik B akanbergeser ke arah sisi rendah
Back Freight
adalah pembayaran kembali kepada kapal, karena kapal membawa kembali muatan ke pelabuhan asalnya
Bad Weather
adalah cuaca buruk
Bale Capacity
adalah volume ruang palka dihitung dari floor sampai bawah deck beam dan antara kedua sisi dalam gading-gading (kayu bilah keringat).
Ballast
adalah bahan pemberat yang dibawauntuk memperbaiki keseimbangan kapal.
HATI-HATI TERHADAP ABANDONING THE SHIP ( MENINGGALKAN KAPAL)
Rakit menggembungkan telah terbukti jauh lebih efisien dalam situasi survival dari dinghies. Para pelaut dipersiapkan dengan baik akan memiliki semua yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dalam rakit mereka dan sinyal posisi mereka. Daftarperalatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.
Pakaian yang tepat (yang paling penting dalam air dingin), flotasi perangkat, air (atau reverse osmosis pompa), kit pertolongan pertama, sinyal dan perangkat komunikasi, dan makanan (dan / atau ikan /peralatan berburu), pisau, laut pil sakit, matahari layar (atau minyak atau lemak). laut Sebuah jangkarmungkin juga akan berguna selama badai (dan untuk menangkap plankton).
Banyak buku menjelaskan daftar peralatan untuk membawa kapal. Kami akan fokus di sini pada situasi hidup yang berarti masih hidup dengan minimum.
Selama kecelakaan kapal, jika Anda memiliki pilihan untuk hanya mengambil beberapa hal, pilihan saya akan mengikuti. Tentu saja semua ini akan tergantung pada lokasi reruntuhan, suhu air, iklim dan jarak dari tanah (menyangka bahwa mereka diketahui).
Dua ancaman pertama bagiorang-orang meninggalkan sebuah kapal tenggelam dan hipotermia. Mereka adalah dua penyebab utama kematian di antara semua kecelakaan berlayar.
Istilah-Istilah Dalam Bidang Pelayaran
1. Pelayaran
Sesuatu yang berkaitan dengan angkutan perairan meliputi aspek kenavigasian, kepelabuhanan, dan perkapalan beserta aspek keamanan dan keselamatannya.
2. Perkapalan
Segala sesuatau yang berakitan dengan kelaiklautan, pengukuran pendataan dan kebangsaan kapal. Pengawakan Kapal (nakhoda dan anak buah kapal) beserta muatan kapal.
3. Pelayanan Luar Negeri
Kapal-kapal yang melayani jalur pelayaran luar negeri.
4. Pelayaran Dalam Negeri
Kapal-kapal yang melayani peklayaran dalam negeri.
5. Pelayaran Rakyat
Penyelenggaraan angkutan laut oleh perorangan sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional, melayani jalur pelayaran antar pulau.
6.Pelayaran Berjadwal (Regular Line Ships)
Pelayaran luar negeri maupun pelayaran dalam negeri yang menjalankan trayek tidak tetap dan tidakteratur waktunya sesuai kebutuhan dan permintaan pemakai/pencharter kapal.
7.Pelayaran Tiada Berjadwal (Tramper)
Pelayaran luar negeri maupun dalam negeri yang menjalankan trayek tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhandan permintaan pemakai/pencharter kapal.
8.Navigasi
Segala sesuatu yang berkaitan dengan alat bantu pelayaran yang berupa rambu-rambu perairan, telekomunikasi pelayaran, peta laut dan hidrografi.
9.Kapal
Kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan dengan tenaga mesin, tenaga anginatau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan yang dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang dapat berpindah-pindah.
10. Pelabuhan
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai sebagai tempat kegiatanpemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlanuh, naik turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi.
11.Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi sebagai navigator dalam menentukan posisi atau haluan kapal, serta membertahu bahaya dan rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar.
12. Telekomunikasi Pelayaran
Setitap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui system kawat, optic, radio atau system elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran.
13. Alur Pelayaran
Bagaian dari perairan yang alami maupun buatan yang dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari.
14.Pekerjaan Bawah Air
Pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi, konsumsi atau kapal yang dilakukan di bawah air atau pekerjaan bawah air yang bersifat khusus.
15.Kelaiklautan Kapal
Ketentuan atau persyaratanyang berhubungan dengan kondisi fisik kapal, mesin, peralatan navigasi, telekomunikasi, dokumen kapal, pengawakan, keselamatan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga kapal memenuhi syarat untuk berlayar.
16.Nakhoda Kapal
Awak yang menjadi pemimpin umum di atas kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.
17.Pimpinan Kapal
Awak kapal yang menjadi pimpinan umum di aas kapal untuk jenis dan ukuran tertentu yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu dengan berbeda dengan nakhoda kapal.
Buku Buku Yang Harus ada Di Kapal
a. Peta-peta laut yang diperlukan
b. Panduan bahari Indonesia (jilid I s/d II)
c. B.A Pilot yang diperlukan
d. List of Light (B.A dan Indonesia)
e. Tide & Stream Tables (B.A dan Indonesia)
f. Nautical Tables
g. Nautical Almanac
h. Star Charts/Identifies.
i. Admiralty Distance Tables
j. International Code of Signals
BUKU-BUKU LAIN YANG HARUS TERDAPAT DIKAPAL:
a. Journal
b. Logs (untuk radar, RDF, Gyro dll)
c. Kompas error Register book
d. Catalogue of Charts & Books (B.A dan Indonesia)
e. KUHD
f. Solas 1960 (collreg 1972)
g. Buku-buku ordonasi pelayaran di Indonesia
h. Ship’s Captain Medical Guide
i. Manual/Instuction books dari alat-alat atau pesawat-pesawat yangada di kapal (radar, RDF, Gyro dll)
j. Buku meteorologi (incl. decodefications)
ALAT-ALAT NAVIGASI YANG HARUS TERDAPAT DI KAPAL:
a. Sextant
b. Chronometer
c. Binocular
d. Magnetic kompas
e. Radio direction finder
f. Echosounder & perum tangan
g. Topdal (kelvin)/sallog (eventual)
h. Barometer&barograaf
i. Termometer udara&air laut
j. Radar
k. Gyrokompas (aventual)
l. Daylight sequal lamp (aldis lamp)
m. Bendera semboyan international
n. Alat-alat menjangka peta
o. Alat-alat semboyan bahaya
4. Oleh nautical departement akan disupply buku-buku, alat-alat navigasi selengkap-lengkapnnya.
5. Pada peta-peta dikerjakan/koreksi perubahan-perubahan menurut B.P,I dan N.T.M
6. Di kamar peta harus terdapat daftar-daftar peta.
7. Pembelian peta-peta tambahan hanya dilakukan jika amat perlu dan dapat dibeli oleh nahkoda.
Emergency Stations/Tempat Berkumpul Dalam Keadaan Darurat Di Kapal
TEMPAT BERKUMPUL DALAM KEADAAN DARURAT
(Emergency Stations)
Sijiil darurat di kapal perlu digantungkan di tempat yang strategis,sesuai,mudah dicapai,mudah dilihat dan mudah dibaca oleh seluruh pelayar dan memberikan rincian prosedur dalam keadaan darurat,seperti:
1. Tugas-tugas khusus yang harus ditanggulangi di dalam keadaan darurat oleh setiap anak buah kapal.
2. Sijil darurat selain menunjukkan tugas-tugas khusus, juga tempat berkumpul (kemana setiap ABK harus pergi).
3. Sijil darurat bagi setiap penumpang harus dibuat dalam bentuk yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebelum kapal berangkat, sijil darurat harus sudah dibuat, dan salinannya digantungkan di beberapatempat yang strategis di kapal, terutama di ruang ABK. Di dalam sijil darurat juga diberikan pembagian tugas yang berlainan bagi setiap ABK, misalnya:
*. Menutup pintu kedap air, katup-katup, bagian mekanis dari lobang-lobang pembuangan air dikapal dll. Perlengkapan sekoci penolong termasuk perangkat radio jinjing maupun perlengkapan lainnya.
*. Menurunkan sekoci penolong.
*. Persiapan umum alat-alatpenolong/penyelamat lainnya.
*. Tempat berkumpul dalam keadaan darurat bagi penumpang.
*. Alat-alat pemadam kebakaran termasuk panel kontrol kebakaran.
Selain itu di dalam sijil darurat disebutkan tugas-tugas khusus yang dikerjakan oleh anak buah kapal bagian CD (koki, pelayan dll), seperti:
1. Memberikan peringatan kepada penumpang.
2. Memperhatikan apakah mereka memakai rompi renang mereka secara semestinya atau tidak.
3. Mengumpulkan para penumpang di tempat berkumpul darurat.
4. Mengawasi gerakan dari para penumpang dan memberikan petunjuk di. gang-gang atau di tangga.
5. Memastikan bahwa persediaan selimut telah dibawa ke sekoci / rakit penolong.
Dalam suatu hal yang menyangkut pemadaman kebakaran, sijil darurat memberikan petunjuk cara-cara yang biasanya dikerjakan pada waktu terjadi kebakaran, serta tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan dalam hubungan dengan operasi pemadaman, peralatan-peralatan dan instalasi pemadam kebakaran di kapal.
Sijil darurat harus membedakan secara khusussemboyan-semboyan panggilan bagi ABK untuk berkumpul di sekoci penolbng mereka masing-masing, di rakit penolong atau di tempat berkumpul untuk memadamkan kebakaran. Semboyan-semboyan tersebut dapat diberikan dengan menggunakan suling kapal atau sirine, kecuali di kapal penumpang untuk pelayaran Internasional jarak pendek dan di kapal barang yang panjangnya kurang dari 150 kaki (45.7 m), yang harus dilengkapi dengan semboyan-semboyan yang dijalankan secara elektronis. Semua semboyan ini dibunyikan dari anjungan.
Semboyan untuk berkumpuldalam keadaan darurat terdiri dari 7 atau lebih tiuppendek yang diikuti dengan 1 tiup panjang dengan menggunakan suling kapal atau sirine dan sebagai tambahan semboyan ini, boleh dilengkapi dengan bunyi bel atau gong secara terus menerus
(........---------). Jika semboyan ini berbunyi, berarti semua orang di ataskapal harus mengenakan pakaian hangat dan baju renang dan menuju ke tempat darui'at mereka. ABK melakukan tugas mereka sesuai dengan apa yang tertera di dalam sijil darurat dan selanjutnya menunggu perintah. Setiap jurumudi dan anak buah sekoci, menuju kesekoci danmengerjakan :
1. Membuka tutup sekoci, dilipat dan masukkan ke dalam sekoci (sekoci-sekqci kapal modern sekarang ini sudah tidak memakai tutup lagi tetapi di biarkan terbuka);
2. 2 Orang di dalam sekoci masing-masing seorang didepan untuk memasang tali penahan sekoci yang berpasak (cakil) dan seorang yang dibelakang untuk memasang prop sekoci.
3. Tali penahan yang berpasak tersebut dipasang sejauh mungkin ke depan tetapi sebelah dalam dari lopor sekoci dan di sebelah luar tali-tali lainnya, lalu dikencangkan.
4. Memeriksa apakah semua awak kapal dan penumpang telah memakai baju renang dengan benar.
5. Selanjutnya siap menunggu perintah.
Cara mempersiapkan sekoci-sekoci penolong, tentu saja sangat bergantung dari jenis dewi-dewi, perlengkapan sekoci, letak dan penataan dewi-dewi di dek. Dengan sendirinya, dalam keadaan darurat perlu selalu dipikirkan untuk membawa perlengkapan tambahan, selain dari perlengkapan sekoci yang telah ada, seperti selimut-selimut, makanan, susu dll,