Tanya jawab pencemaran di laut
Peralatan Pencegahan Pencemaran
A. OIL DISCHARGE MONITORING ( ODM )
1. Peralatan Oil discharge Monitoring
Alat ini digunakan untuk memonitor dan mengontrolpembuangan ballast di kapal tangker yang disesuaikan dengan peraturan dan persyaratan. Oil Discharge Monitoring terdiri dari :
a. Oil content meter, meter suplly dan homogenizer ( oilcon )
b. Flow rate indicating System
c. Control section, recordingdevice dan alarm ( central control unit . CCU )
d. Overboard discharge control
e. Ship’s log
2. Fungsi dan sistem Oil discharge Monitoring
a. Ballast dibuang melalui overboard discharge dan diulur melalui Measurementcell dai oilcon, hasil pengukuran ini akan dirubah ke signal listrik dandigunakan sebagai petunjukpada control box yang terletak di cargo control room.
Besarnya jumlah buangan ballast yang melalui overboad discharge dideteksi oleh orifice flow meter yang ditempatkan pada discharge line hasil tersebut dirubah ke pnemautik signal dan diteruskan ke P/E conventer dicargo room. Untuk pencatatan kecepatan kapaldidapatkan dari shiplog
b. Dari ketiga pencatatan diteruskan ke CCU dan kemudian dihitung. Jumlah buangan minyak yang langsung =
Oil content meter ( ppm ) X Flow Rate ( m3 / h ) X 103 ( L / nm )
Ship’s speed ( Knots )
Jumlah Minyak yang terbuang =
Oil content meter ( ppm ) X Flow Rate ( m3 / h ) X 103 ( L / nm )
c. CCU ( Central Control units ) mengeluarkan tandajika kondisi sesuai dengan peraturan tanda di CCU berhenti dan membunyikan alarm jika kondisi melampaui batas.
d. Overboard discharge valve dan resirkulasi valve ke slop tank langsung bekerja secara otomatis mengikuti tanda dari CCU. Dan pada waktu pengoperasian harus dalamkondisi yang baik
3. Prinsip / Metode Kerja peralatan ODM
a. Oil content Meter, meter suplly pump dan homogenizer ( oilcon )
1. Prinsip kerja
Teknik pengukuran yang dipakai do oilcon pada scattered light ( Pancaran sinar )
Cahaya melewati sebuah cell pencatat, jika air tidak mengandung minyak maka cahaya langsung melalui cell dan jika air mengandung minyak maka cahaya akan membuat sudut yang berbeda, besarnya sudut tergantung pada densirty dan jumlah minyak yang dibuang dan gelombang radiasi. Pada gambar ditunjukan karakterkurva untuk direotlight ( IO) dan scattered light ( LS ) sebagaimana kenaikan konsentrasi minyak. Hal tersebut ditunjukan Ls bertambah secara lancer tapi mencapat maksimum konsentrasi minyak.
Pencapaian tertinggi karenapertambahannya didalam altenuation blocking keluar di scattered light pada konsentrasi tinggi, oleh karena itu konsentrasi dengan minyak pada contohdapat diukur dengan mendeteksi kemampuan ID dan IS.
2. Metode Kerja
Contoh air yang diambil dari proble di line pembuangan dialirkan ke dalam skid melalui sample line dan sample valve. Contoh air diisap dan dibuang ke dalam measurement cell oleh sebuah sample pump. Pada sudut pancaran sel pengukuran dipancarkan melalui optical fibre ( Serat optic ) air optopneumatik box. Sinar langsung dan terserai melalui contoh air diteruskan lagi ke dalam opto pnemautik box melaluiserat optic, yang mana kadar kandungan minyak diukur. Disini oil – oil content signal dirubah kedalam electric signal pada opto pneumatic box dan ditunjukan pada controlbox dicargo control room.
Contoh air yang melalui sel pengukuran mengalir keluardari skid melalui sample discharge line. Olicon mengukur terus menerus kadar minyak dengan contoh dari air yang mengadung minyak. Sebelum dan sesudah pengambilan contoh sampleline diflusing disimpan didalam probeline dan untuk digunakan flushing kembali skip sample inlet, samping probeline dan untuk selanjutnya dialirkan dari skip sample outlet ke slop tank line. Pengaliran ini bekerja secara otomatis dan juga secara manual jikadikehendaki.
Selanjutnya untuk membersihkan jendela sebuah pompa dipasang di skid untuk membersihkan optical path oleh semprotanair tawar sepanjang pengambilan contoh ( kira – kira 3 menit ). Pembersihan ini dapat secara manual oleh switch. Oilcon memberikan kalibrasi secara langsung, Optical intensity level untukpenetapan secara langsung dari tanda seblum percontohan. Crude oil balack select oil ke posisi yang dikehendaki.
3. Cara penampatan
Cara penempatan sebagai berikut :
a. Peralatan listrik tidak boleh ditempatkan dikamarpompa semua peralatan listrik ditempatkan daerah tidak berbahaya
b. Peralatan – peralatan sebagai berikut menembus melalui sekat antara engineroom dan pump room : sample, optical fibre untuk memancarkan signal optic antara optipneumatik box dan measurement cell, pneumatic signal pipings untuk valve drive.
c. Peralatan ini ditempatkan sesuai dengan permintaan dari biri klasifikasi
4. Fungsi bagian dari alat dalam oil content meter
a. Sampling Pump
Mengambil contoh air ballast, Air cucian tangki dari pipa pembuangan dikirim melalui tabung detector, dan sebagai tempat pembilasan pipa – pipa ODM dengan air tawar,sebelum atau sesudah proses monitoring
b. Ballast skid
Peralatan ini dilengkapi dengan two way valve dan laser detector, two way valve untuk mengatur mekanisme aliran digerakan oleh pneumatic sesuai perintah dari computer laser detertor berfungsi untuk mendeteksikonsentrasi minyak partikelpadat untuk dikirim ke computing unit
c. Optical / pneumatic cabinet
Terdapat peralatan Laser generator, Photo cell, susunan valve pneumatic yang berfungsi untuk menangkap sinar untuk diubah menjadi getaran arus listrik
d. Control box
Menerima arus listrik dan mengubah data input untukcomputing unit yaitu oil discharge dan total jumlah oil yang dibuang
e. Control panel
Merupakan computer unit mengakses data yang masuk dan menyajikan dalam display tentang hasilperhitungan dan data – data , serta dilengkapi keyboard untuk memasukkan data secara manual
f. Sampling Probe
Tempat dimana pipa hisap menembus discharge dari slop tank / tangki muat untuk pengambilan contoh air? Sampling
g. Flow meter
Alat untuk mengukur jumlah air yang dibuang dan dipasang pada pipa pembuangan dengan menggunakan jenis orifise serta dipasang alat pengukur tekanan
h. Solenaide valve
Alat untuk mengatur buka /tutup valve buangan dengan menggunakan angindari compressor sebagai tenaga penggerak, interlocksistem
i. Interface cabinet
Sebagai panel listrik, dan tempat sekering – sekering
j. Tangki freshwater
Penampungan air tawar sebagai pembilas pada instalasi sampling.
5. Prinsip Pendeteksian sistem ODM
a. Sampling Water
Dialirkan melalui detector dideteksi sinar masuk = sinar keluar
b. Partikel Minyak, dideteksi, sinar keluar dengan dua. Segaris dengansinar masuk atau tidak segaris dengan sinar masuk
c. Partikel minyak lagi dideteksi sinar keluar dari detector sama dengan sebelumnya hanya intensitasnya yang berubah
d. Partikel padat
Yang segaris dengan sinar masuk, yang tidak segaris, yang tidak segaris lainnya
b. Flow rate indicating System
1. Dasar kerja
Sistem ini adalah aliran yang masuk pada lubang flow meter besarnya aliran ini ditentukan oleh pengukuran dari perbedaan tekanan arus masuk dan arus keluar dari orifice plate. Perbedaan tekanan ini diubah ke signal udara dari 0,2 – 1,0 kg/ec oleh d/p transmitter Signal udara ini dipancarkan ke pengubah P/E ke pengubah yang dilengkapi di control panel dalam cargo control room
2. Differensial pressure tranmiter
Tekanan input HP dan LP dipakai untuk mengatur diagfragma pada tekanan tinggi dan tekanan rendah. Diagfragma ini merubah ke dalam daya yang sama besar dengan daya yang dihasilkan oleh tekanan danluas yang efektif dari diagfragma. Kekuatan ini dipancarkan pada pantulan cahaya yang mengubah celah udara antara penutupdan nozzle sehingga mengubah tekanan balik pada nozzle.
3. Pneumatic electric conventer
Terdiri dari satu unit pengatur dan satu unit penguat, pada waktu tekanan masuk pada unit pengatur, diagfragma pengatur, proses penghubung dan elektroda yang bergerak digerakan kearah kanan menyebabkanperbedaan dalam kemampuan antara C danC2, perbedaan kemampuan ini diperiksa dengan menggunakan tekanan AC pada elektroda – elektroda yang terpasang dan mengubah ke dalam signal listrik dari 4 – 20 mA DC
4. Prinsip Pengoperasian
a. Central processing unit untuk memproses signal dari bahaya minyak yang dibongkar dan lain – lainny,Unit ini menerima signal dari content meter, flow rate, kecepatan kapal dan menghitung jumlah minyak yang dibuang dan jumlah keseluruhannya.
b. Display recorsing untuk pendataan alat ini memberikan data pada saatdimulai dan dihentikan pembuangan pada waktu alarm memberikan data secara berkala pada digital printer diperlihatkan pada LED display dan LED lamp.
c. Control selection untuk overboard valve menutup secara otomatis pada waktu data melebihi dari nilai yang ditentukan
d. Alarm buzzer dan lampu untuk mengetahui ketidak normalan dan diteruskan pada printer
c. Control section, recordingdevice dan alarm (central control unit / CCU )
Jika flowmeter dipasang tersendiri untuk main dan striping pump, pengaturan flowmeter tersebut dengan mengatur switch flow meter yang ada pada CCU
Recording Device pada prinsipnya adalah central proses unit untuk memproses signal dari bahaya minyak yang dibuang
d. Overboard discharge control
Tanda stop pembongkaran /pembuangan doberikan pada waktu alat tidak dipakai, banyaknya minyak yang dibuang, kerusakan kompenen dan lain – lain
e. Ship’s log
Untuk mengetahui kecepatan kapal
B. OILY WATER SEPARATOR ( OWS )
1. Cara kerja
Limbah minyak yang terdapat di pompa got mengalir kedalam coarse separating chamber melaluioily water inlet pada primary coloum dan berputar – putar perlahan dalam ruangan pemutar yang mana hasilnya banyakminyak mengalir ke oil collecting chamber. Limbah minyak ini masuk ke line separating chamber pada bagian tengah bufle plate ke water collecting pipe melalui celah diantara pelat– pelat penangkapl minyak,dalam proses ini limbah minyak mengapung dan menempel pada kedua sisi dari masing – masing plat penangkap, minyak dan air sudah dipisahkan.
Air yang sudah terpisah mengalir pada lubang kecil pada water collecting pipe dan ke secondary separation coloumn dengancara melalui tempat keluar air. Untuk minyak menempel pada pelat dari bentuk gumpalan kecil menjadi gumpalan besar dan mengapung dan mengalir ke bufle plate dan oil collecting chamber yang dideteksi oleh detector padaautomatic oil level controller, jika jumlah minyak melampaui batas valve solenaide pada separated oil outlet bekerja secara aoutomatis untuk membuka sesuai dengan tanda. Dan untuk udara dibuang secara otomatis melalui air vent valve. Pemisahan di atas adalah permisahan secara gravity dengan menggunakan beratjenis minyak dan air
2. Cara pengoperasian
Pada pengoperasian harus dipastikan bahwa sistem pipa berada pada posisi Piping Arangement dan sambungan kabel untuk otomatis oil level controller sudah benar. Untuk hal pertama adalah pengisian air laut di separation tank, maka proses pemisahan minyak pada got berlangsung dan segera dilakukan pembuangan.
3. Pembuangan minyak yang sudah dipisahkan
Minyak yang sudah dipisahkan didalam separating tank terkumpul di oil collecting chambers. Di Primary separation column minyak dibuang secara otomatis dengan automatic oil level cotroller pada waktu jumlah minyak melebihi tinggi yang sudah ditentukan. Jika aotomatik tidak jalan maka dibuang secara manual. Hal yang harus diperhatikan pada waktu membuang secara manual adalah jumlah minyak tidak boleh berlebihan, pemeriksaan secara teratur dan tinggi permukaan minyak
4. Menghentikan pengoperasian
Jika pengoperasian sudah selesai, maka segera dilakukan pembilasan dengan air laut 10 menit untuk mencegah kwalitas dari campuran minyak yangtersisa dalam separating tank. Tutup semua valve / katub pada got pipa pembuangan
C. INCINERATOR
1. Pendahuluan
Incinerator adalah tungku pembakaran, selain sebagaikelengkapan dari peralatan oily water separator ( OWS) atau sebagai alat pencegah pencemaran diluar. Fungsi lain adalah :
a. Untuk membakar minyak kotor berasal dari hasil pemisahan minyak dan air pada OWS
b. Membakar majun bekas, serbuk kayu, kertas d.I.I
c. Membakar minyak lumas bekas
2. Kontruksi
Peralatan ini terdiri dari :
a. Ruang pembakaran
b. Rumah pembakaran
c. Pompa minyak
d. Brander
e. Penyala / pemantik
f. Fan
g. Safety device
h. Control panel
ADS HERE !!!